Tinjauan
Pantai yang mempesona di Bali tak hanya Kuta atau
Sanur. Satu lagi yang mulai dilirik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara
adalah Pantai Dreamland. Ya, dari namanya pantai ini memang menyajikan segala
impian tentang keindahan pantai. Mulai dari hamparan pasirnya yang putih,
hingga ombaknya yang bergulung-gulung besar sangat cocok untuk olahraga
selancar (surfing). Tak hanya itu, pantai ini juga terletak di balik
bukit, sehingga pemandangan alam sejak pertama kali menyusuri bukit ini
terhampar begitu indah. Kawasan eksotis ini juga cukup dekat dengan obyek
wisata religi di Bukit Pecatu, yaitu Pura Luhur Uluwatu yang telah dibangun
sejak abad ke-11 Masehi.
Keberadaan `Dreamland` sebetulnya menyimpan
kisah kurang sedap di balik proses pembangunannya. Pada awalnya, kawasan pantai
ini merupaan daerah miskin dengan pendapatan penduduknya dari bertani di lahan
yang tandus. Kawasan Selatan Pulau Bali memang dikenal sebagai daerah
perbukitan kapur yang tandus. Namun pada awal tahun 1990-an, dimulailah proyek
pembangunan kawasan ini oleh PT Bali Pecatu Graha (BPG). PT BPG mulai memborong
900 hektar tanah untuk disulap menjadi resor mahal dengan nama `Resor Pecatu
Indah`.
Sayangnya, proses pembebasan lahan ternyata
tidak berjalan mulus. Sebagian besar tanah dibebaskan dengan harga yang sangat
murah, bahkan tak sedikit yang belum dibayar. Pada bulan Juni 1996, penduduk
Desa Pecatu mulai menuntut haknya ke DPRD Bali, dan pada Januari 1997
kepada anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Denpasar. Tapi
tuntutan mereka tak mendapat hasil, sementara proyek BPG berjalan mulus. Kendati
merasa terpaksa atas pembebasan lahan mereka, akhirnya warga Pecatu berharap
proyek BPG kelak dapat menjamin masa depan mereka. Tentu tidak lagi sebagai
petani miskin, melainkan menjadi bagian dalam bisnis jasa pariwisata. Itulah
mengapa kawasan ini dinamai `Dreamland`, tanah impian.
Pada krisis ekonomi yang berujung pada
Reformasi pada tahun 1998, membuat perjalanan proyek BPG berjalan tersendat.
Hingga pada akhirnya berbagai fasilitas dan sarana yang telah berhasil dibangun
akhirnya dikelola oleh warga. Dengan daya tarik pantai yang tak kalah dengan
Pantai Kuta, obyek wisata pantai di Desa Pecatu ini mampu menjadi salah satu
ladang penghasilan bagi warganya.
Lokasi pantai Dreamland memang cukup unik. Wisatawan
yang mengunjungi pantai ini akan berdecak kagum saat turun dari kendaraan dan
berjalan menuju puncak tebing terjal di kawasan Desa Pecatu. Hamparan pasir
putih yang membentang dilengkapi tempat duduk dengan payung-payung pantai,
gulungan ombak yang cukup besar, serta para peselancar yang sedang asik
menerjang ombak menjadi `menu pembuka` yang enak untuk dilihat. Tak heran jika
pantai ini juga dijuluki New Kuta Dreamland, karena daya tariknya
dianggap menyamai pantai paling terkenal di Pulau Bali tersebut.
Dari tebing tinggi ini, wisatawan dapat menuruni
anak-anak tangga menuju Pantai Dreamland. Berbeda dengan Pantai Kuta atau
Sanur, kawasan Dreamland relatif lebih sepi, sehingga cukup nyaman untuk
menikmati suasana alam yang ada. Anda tak usah khawatir akan dikejar-kejar
pedagang cenderamata atau tukang pijat seperti di pantai-pantai lainnya di
Bali. Di tepi pantai Anda dapat menyewa kursi yang dilengkapi payung pantai.
Harganya sekitar Rp50.000,00 untuk setiap kursi (Mei 2009). Mungkin harga
tersebut cukup mahal, namun tentu akan sebanding dengan kenikmatan berjemur
sambil menikmati es kelapa muda atau menyaksikan para peselancar menjajal
kemampuannya.
Di atas hamparan pasir putih, wisatawan
dapat berjalan-jalan, bermain pasir, bermain voli pantai, atau mengadakan
berbagai gameseru bersama teman atau keluarga. Tebing-tebing karang
di tepi pantai ini menyajikan pemandangan ceruk-ceruk karang yang menakjubkan.
Lokasinya yang berada di bawah tebing karang juga menjadi tempat yang cukup
tepat untuk menyaksikan matahari tenggeam (sunset). Pada musim hujan,
tebing-tebing terjal ini akan dipenuhi oleh rumput dan semak belukar, sehingga
nampak seperti hamparan padang savana.
Apabila ingin berenang, Anda dapat langsung
menceburkan diri ke laut. Kawasan pantai ini masih asri dengan air yang sangat
jernih. Namun, wisatawan yang tidak bisa berenang disarankan untuk tidak
bermain air, sebab ombak di pantai ini terkenal cukup besar sehingga dapat
menyeret wisatawan ke tengah Laut. Gulungan ombak besar di Pantai Dreamland
saat ini menjadi salah satu surga bagi para peselancar domestik maupun
mancanegara.
Pantai Dreamland berada di ujung Selatan Desa Pecatu,
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia.
Kawasan Pantai Dreamland berdekatan dengan salah satu
Pura Sad Kahyangan (pura penyangga poros mata angin di Bali), yaitu Pura Luhur
Uluwatu. Untuk sampai di Pantai Dreamland, dari Pantai Kuta, wisatawan dapat
menuju Desa Pecatu melalui Jimbaran, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 20
menit. Sementara dari Bandara Ngurah Rai, Bali atau dari Kota Denpasar,
dibutuhkan + 45 menit untuk sampai di Pantai Dreamland.
Apabila wisatawan tidak menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan dapat
memanfaatkan jasa agen wisata atau agen perjalanan, bus pariwisata, taksi, atau
persewaan mobil dan motor.
Di kawasan Pantai Dreamland terdapat kafe serta
pedagang makanan dan minuman ringan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Bagi
wisatawan yang tidak membawa pakaian renang, bisa membeli pakaian renang yang
dijual di sekitar pantai. Di Pantai ini juga telah tersedia fasilitas kamar
mandi atau kamar bilas, dengan harga sewa Rp5.000,00 untuk buang air kecil dan
Rp10.000,00 untuk buang air besar (Mei 2009).
Jika ingin menginap, terdapat puluhan resor
atau vila dengan harga yang cukup bervariasi. Beberapa resor bahkan dibangun di
atas tebing sehingga wisatawan yang menginap dapat menikmati keindahan Pantai
Dreamland dari atas tebing. Vila-vila dengan tarif yang cukup mahal (sekitar
262-850 USD per hari) menyediakan kolam renang privat untuk wisatawan yang
menginap di vila tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar